Kamis, 31 Januari 2013

Percaya pada hadis, Yahudi tanam pokok gharqad bagi menangkis roket Hamas



Tentera Israel tidak hanya menggunakan teknologi canggih seperti sistem anti peluru berpandu Iron Dome untuk menangkis serangan roket dari Jalur Gaza. Mereka juga menggunakan cara yang lebih tradisional seperti menanam pokok.

Pohon-pohon yang ditanam di sekitar sempadan Israel dengan Jalur Gaza berfungsi untuk menghalang pandangan pejuang Palestin yang ada di Jalur Gaza. Dengan itu diharapkan serangan roket Mujahidin akan menjadi tidak tepat.

"Dengan cara ini rakyat "Israel" yang tinggal di sekitar Gaza lebih dilindungi dan selain itu juga boleh menikmati pemandangan hijau," ujar salah satu pejabat tentera Israel, Brigjen Elkabetz, seperti dilaporkan Israel National News, Jumaat (25/1/2013).

Tentera Israel sendiri berkata ketika ini orang yahudi di sekitar sempadan dapat hidup lebih aman sejak berlaku gencatan senjata dengan Hamas. Gencatan senjata tersebut dicapai setelah penjajah Yahudi menggempur wilayah Gaza dalam operasi ketenteraan yang diberi nama "Pillar of Defence" (Tonggak Pertahanan) November 2012 lalu.

Kaedah pertahanan dengan menanam pohon sebenarnya mempunyai sejarah panjang di Israel. Pada penjajahan awal ke atas Palestin, Zionis Israel menanam banyak pokok di wilayahnya untuk menghalang tentera pasukan Arab yang berperang dengannya.

Dalam sebuah hadis sahih, apa yang dilakukan pihak Zionis Yahudi ini sebenarnya adalah menanam pokok gharqad. Ternyata Yahudi percaya akan hadis ini, sehingga mereka menanam pohon gharqad sebagaimana disebut dalam hadis.

Jadi, mereka sangat yakin akan dapat mengalahkan seluruh umat manusia, khususnya umat Islam dan menjadi pemimpin dunia, namun di sisi lain mereka juga berlumba-lumba menanam Tanah Palestin yang mereka duduki secara tidak sah dengan pohon gharqad (nama saintifik: Nitraria retusa).

Hadis sahih tentang hari akhir mengenai pokok ini adalah: 

"Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi, lalu membunuh mereka, sehingga seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon berkata: 'Wahai Muslim! Hai hamba Allah! Ini Yahudi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon ghorqod, maka, itu adalah dari pohon-pohonnya orang Yahudi, "(HR Muslim VII/188, Bukhari IV/51, Lu'lu 'wa al-Marjan III/30).

Dari hadis tersebutlah Zionis Yahudi berlumba-lumba menanam Tanah Palestin dengan pohon gharqad,  maka kenyataan ini menjelaskan kepada kita bahawa mereka itu sesungguhnya memahami hakikat hari akhir zaman, di mana mereka akan dikejar oleh umat Islam dan hanya pohon gharqad lah satu-satunya tempat yang bersedia untuk dijadikan tempat berlindung.

Oleh itu, tidak hairanlah, projek menanam pokok ini dilakukan secara besar-besaran sejak 1984 hingga sekarang. Yahudi percaya dengan hadis di atas, bahawa pohon gharqad akan melindungi mereka dari dikejar dan serangan umat Islam.

Diterjemahkan oleh Detik Islam dari sumber salam-online.com

Rabu, 30 Januari 2013

SEJARAH NOAH BAND


Pada tahun 1997, Andhika (keyboard) membentuk band Topi dengan mengajak adik kelasnya di SMU 2 Bandung, Uki (gitar), serta teman mainnya, Abel (bass) dan Ari (drum). Uki pun mengajak teman SMP-nya Ariel yang mengisi posisi vokal. Dengan formasi seperti itulah, mereka mulai manggung dan memainkan musik beraliran Brits alternatif. Kemudian Ari mengundurkan diri dan Topi pun bubar tanpa sebab yang pasti. Andika mengumpulkan kembali personel Topi di tahun 2000. Namun kali ini, posisi drum dipegang oleh Reza. Untuk memberi warna musik yang lebih dewasa dan lebih kaya melody, maka diajaklah Loekman, teman kakak Indra, yang akhirnya jadi lead guitar (gitar utama). Setelah terbentuk dengan formasi enam orang, mereka pun mengambil nama peterpan. Tanggal 1 September 2000 secara resmi peterpan terbentuk.

Perjalanan profesional peterpan dimulai tahun 2001 dengan merambah dari café ke café di Bandung. Mereka bermain di café O’Hara dan Sapu Lidi dengan membawakan lagu-lagu top 40, serta alternative rock seperti Nirvana, Pearl Jam, Cold play, U2, Creed, dll. Saat di café Sapu Lidi-lah potensi mereka terlihat oleh Kang Noey (basis Java Jive) yang sedang mencari band untuk mengisi album kompilasi. Dari tiga lagu yang dikirim untuk demo, “Sahabat”, “Mimpi Yang Sempurna”, dan “Taman Langit”, terpilih lagu “Mimpi Yang Sempurna” untuk dimasukan ke album kompilasi Kisah 2002 Malam yang dirilis Juli 2002. Tak disangka lagu tersebut menjadi jagoan album ini dan mendongkrak penjualan sampai di atas 150.000 kopi.

Taman Langit

⁠⁠

Taman Langit adalah album peterpan yang dirilis pada tahun 2003 dan berisi 11 lagu. Dengan lagu Sahabat sebagai singel yang pertama, yang dilanjutkan dengan singel Aku dan Bintang, Semua Tentang Kita, Topeng dan Yang Terdalam.

Daftar Lagu

1. Sahabat

2. Aku dan Bintang

3. Semua tentang Kita

4. Dan Hilang

5. Satu Hati

6. Mimpi yang Sempurna (versi akustik)

7. Taman Langit

8. Yang Terdalam

9. Tertinggalkan Waktu

10. Kita Tertawa

11. Topeng

Perusahaan rekaman Musica Studios pun tak melewatkan potensi peterpan. Musica mempercepat pengajuan kontrak untuk debut album peterpan. Akhirnya debut album peterpan bertajuk Taman Langit dirilis bulan Juni 2003. Tak dinyana, album itu mampu terjual di atas angka 650.000 kopi. Atas prestasi tersebut, mereka menerima Multi Platinum untuk album Taman Langit.

Tak hanya jumlah penjualan, peterpan juga sukses mencetak rekor konser maraton di enam provinsi dalam tempo 24 jam pada tanggal 18 Juli 2004. Konser bertajuk “LA Lights Peterpan 24 Jam Breaking Record” itu dimulai di Medan, Sumatra Utara sekitar pukul 07.55 sampai 08.40 WIB. Dari sana, mereka lalu melanjutkan di Padang, Sumatra Barat sekitar pukul 10.45 hingga 11.30 WIB. Pada jam 12.55 hingga 13.40 WIB, Peterpan konser di Pekanbaru, Riau, terus Lampung pada jam 16.25 sampai 17.10 WIB. Ariel lantas membuka konser di Semarang, Jawa Tengah, sekitar pukul 19.45 dan berakhir pada 20.30 WIB. Konser Peterpan ditutup di Surabaya sekitar pukul 22.15 sampai 23.00 WIB. Atas prestasinya ini, mereka berhak dicatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

Bintang di Surga

⁠⁠

Tak lama menanti, peterpan kembali merilis album ke-2 bertajuk Bintang di Surga di bulan Agustus 2004. Dalam waktu 2 minggu, album itu telah terjual 350.000 kopi, dan di awal Januari 2005 telah menembus 1,7 juta kopi. Album yang menjagokan “Ada Apa Denganmu” ini sebulan kemudian (Februari 2005) menembus 2 juta kopi. Dan menurut catatan, album kedua peterpan ini mampu terjual sebanyak 3 juta kopi. Nilai yang cukup fantastis, mengingat saat itu sang vokalis, Ariel sedang tersandung masalah. Ariel dikabarkan telah menghamili mantan kekasihnya, Sarah Amalia.

Tahun 2005 juga menjadi tahun ‘kejayaan’ bagi peterpan, tak hanya dari sisi penjualan album, tapi juga penghargaan. Di awal tahun 2005, peterpan telah meraih penghargaan sebagai artis favorit Indonesia di MTV Asia Aid pada tanggal 9 Mei 2005 di Bangkok. MTV Asia Aid adalah nama lain ajang MTV Asia Awards 2005 yang bisa digelar rutin tiap tahun. Perubahan ini sebagai bentuk kepedulian MTV Internasional atas bencana gempa dan gelombang tsunami yang menerjang di 11 negara, 26 Desember 2004. Dalam Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2005, peterpan menempati urutan teratas nominasi dengan memperoleh 11 nominasi. Empat di antaranya dicetak lewat lagu “Ada Apa Denganmu”. Dari 11 nominasi itu, peterpan memenangkan 7 penghargaan, antara lain untuk gelar band terbaik, album terbaik, grafis desain album terbaik dan karya produksi terbaik, semua itu berkat album Bintang di Surga. Pada ajang SCTV Music Awards 2005, peterpan mendapat penghargaan di kategori Album Pop Group Ngetop dan Lagu Paling Ngetop. Setelah tahun sebelumnya juga mendapat Group Pendatang Baru Terngetop. peterpan juga meraih kategori Band Paling Ngetop di SCTV Award 2005

Di tahun 2005, peterpan kembali merilis 2 album. Meski kali ini mereka tidak merilis album ‘utama’. Yakni VCD Untuk Sahabat Peterpan yang berisi Orginal VCD Karaoke termasuk video klip serta dokumentasi saat mereka melakukan breaking record konser selama 24 jam di 6 kota. dan album soundtrack film Alexandria.

Sebuah Nama Sebuah Cerita

⁠⁠

Sebuah Nama Sebuah Cerita adalah album kelima sekaligus terakhir karya Peterpan yang dirilis pada tahun 2008 (The Best of) sebagai ancang-ancang untuk ganti nama. Single pertama dari album ini adalah Walau Habis Terang. Album ini dirilis pada bulan Agustus 2008, berisi 30 lagu (rinciannya: 3 lagu baru, 1 lagu Chrisye yang diaransemen ulang, dan 26 lagu dari album-album sebelumnya).

Side A

1. Walau Habis Terang

2. Kisah Cintaku

3. Dilema Besar

4. Mungkin Nanti

5. Tak Bisakah

6. Semua Tentang Kita

7. Ada Apa Denganmu

8. Menunggumu (feat. Alm. Chrisye)

9. Menghapus Jejakmu

10. Yang Terdalam

11. Di Atas Normal

12. Kupu Kupu Malam

13. Di Balik Awan

14. Ku Katakan dengan Indah

15. Tak Ada yang Abadi

Side B

1. Mimpi yang Sempurna

2. Bintang di Surga

3. Aku dan Bintang

4. Jauh Mimpiku

5. Hari yang Cerah Untuk Jiwa Yang Sepi

6. Menunggu Pagi

7. Khayalan Tingkat Tinggi

8. Sahabat

9. Sally Sendiri

10. Langit Tak Mendengar

11. Di Belakangku

12. Kita Tertawa

13. Membebaniku

14. Cobalah Mengerti

15. Topeng

Tahun 2002

Rookie of the Year 2002 versi Majalah Hai

Tahun 2004

Group Pendatang Baru Terngetop SCTV Music Award Triple Platinum Album Taman Langit Rekor MURI Konser 6 Kota 24 Jam - 18 Juli 2004

Tahun 2005

Best Favorite - Artis Indonesia MTV Asia Award - Februari 2005 Album Pop Group Ngetop SCTV Music Award - Mei 2005 Lagu Paling Ngetop, SCTV Music Award - Mei 2005 Band Paling Ngetop di SCTV Award - Agustus 2005

Penjualan Album Terbaik Sepanjang Tahun, MTV Music Award – September 2005

Grup pop terbaik melalui lagu “Ada Apa Denganmu” AMI Awards 2005 - November 2005

Tahun 2005

Lagu pop terbaik “Ada Apa Denganmu” AMI Awards 2005 - November 2005

Band Pop alternatif terbaik melalui lagu “Kukatakan Dengan Indah” AMI Awards 2005 - November 2005

Album Terbaik Bintang di Surga AMI Awards 2005 - November 2005

Grafis desain album terbaik Bintang di Surga AMI Awards 2005 - November 2005

Karya produksi terbaik Bintang di Surga AMI Awards 2005 - November 2005

Anugerah Carta Era - Lagu Rock Pilihan & Carta Terbaik

Tahun 2006

Best Favorite - Artis Indonesia MTV Asia Award - April 2006

Album Pop Group Ngetop SCTV Music Award - Mei 2007
-----------------------------------------------------------------------------------------
Salah Satu Lagu NOAH yang Sangat Booming 


Misteri Cadel Pada Anak


Cadel atau cedal atau pelo merupakan ketidakmampuan seseorang untuk mengucapkan suatu huruf, sehingga akan mengucapkan suatu huruf menjadi huruf lainnya (yang paling umum adalah mengucapkan 'R' menjadi huruf 'L').

Fenomena yang berhubungan dengan ini disebut juga Rhotacism. Ketidakmampuan ini umumnya dialami pada usia anak-anak. Namun adapula orang yang cadel hingga usia dewasa.


Sejak dulu banyak orang beranggapan bahwa cadel disebabkan karena lidah yang pendek. Sebenarnya, tidak ada istilah lidah tebal dan pendek. Ini karena panjang lidah untuk setiap orang tidaklah ada perbedaan yang drastis.

Sebenarnya bukan disebabkan oleh lidah yang pendek, tetapi adanya perbedaan pada bagian yang dinamai frenulum linguae, yang menyebabkan gangguan sulit melafalkan salah satu huruf, atau lebih dikenal dengan istilah cadel.

Frenulum linguae dapat dilihat ketika Anda menggerakkan lidah ke atas. Terdapat seperti jaringan yang menghubungkan antara dasar mulut dan lidah; itulah frenulum linguae. Perbedaan panjang dan pendek frenulum linguae inilah yang menyebabkan lidah sulit bergetar, sehingga pada akhirnya menyebabkan kesulitan pelafalan salah satu jenis huruf.


Solusi untuk hal ini adalah dengan speech therapy (terapi bicara) oleh ahlinya asalkan memang betul tidak ada kelainan atau gangguan kesehatan lain yang dapat pula menyebabkan keluhan ini. Sahabat anehdidunia.com latihan ini mencakup gerakan napas atau pelafalan huruf tertentu yang sulit bila dilakukan tanpa bantuan pakar atau ahlinya karena melibatkan koordinasi lidah dan bagian lain di rongga mulut.

Perhatikan:
Bila melihat batita yang belum fasih mengucapkan kata-kata, kita sebagai orang dewasa sering tergoda mengikut cara bicaranya yang cadel. Maksud hati ingin lebih akrab dengan anak, penggunaan bahasa cadel yang keseringan malah bisa bikin anak cadel hingga dewasa.

Beberapa anak kecil seperti memiliki bahasa 'planet' yang kadang sulit dimengerti oleh orang lain. Salah satunya adalah anak berbicara cadel yang terdengar lucu sehingga banyak orang dewasa yang justru mengikuti gaya bahasa si anak.

Namun, jika tidak diberi tahu bahwa si anak salah dalam mengucapkan kata, bisa-bisa kebiasaan cadel tersebut terbawa hingga si anak dewasa yang bisa membuat si anak malu karena diejek oleh teman-temannya.

Orangtua sebaiknya tidak membiasakan anak salah dalam mengucapkan suatu kata, beritahu anak bagaimana cara mengucapkan yang benar. Jika anak mengulanginya terus jangan dimarahi, tapi beritahu secara baik dimana letak kesalahan si anak.

Jika orangtua tidak ingin memiliki anak yang cadel, biasakan untuk mengucapkan semua kata dengan benar agar si anak memiliki contoh yang baik. Mengikuti anak berbicara cadel bukanlah suatu cara untuk mendekatkan diri yang benar dengan si anak.

Negara Dengan Copet Paling Berbahaya



Copet adalah suatu aksi kejahatan yang dilakukan dengan cara mengambil barang orang lain di saku atau tas tanpa sepengetahuan atau seijin korban, inilah 10 Negara Dengan Copet Paling Berbahaya di dunia.

1. Spain, Barcelona

Barcelona adalah urutan pertama wisatawan di Spanyol! Disamping sejumlah pemandangan juga mempunyai banyak pencopet untuk setiap atraksi. Jika pencopetan dipertandingkan Olympiade, Barcelona akan mendapat medali emas! 
Jika anda mengabaikan pencopetan, Barcelona adalah tempat yang relatif aman. Orang Spanyol tidak begitu menyukai minuman keras, mereka lebih suka merokok ganja – dan itu membuat orang mengantuk dan bersahabat. 
Kalau berjalan di jalan yang terkenal La Rambla, sebaiknya anda memakai ransel di depan. Pencopet bekerja beregu – 1 orang mengalihkan perhatian anda dan satu lagi membuka tas atau merogoh lewat saku anda. Mereka tidak ragu-ragu untuk mempergunakan gunting atau silet untuk bisa mengambil barang anda.

Teknik yang digunakan:
Seorang penduduk setempat yang bersahabat menyadari bahwa pakaian anda kotor dan menawarkan diri untuk memberi anda sehelai handuk agar anda bisa membersihkan diri. Yang sebenernya terjadi adalah teman dari orang yang menawarakan handuk tersebut yang menumpahkan sesuatu pada anda untuk mendapat perhatian anda. Sesudah menerima handuk dan mulai membersihkan diri, pikiran anda sibuk dan memudahkannya untuk memeriksa tas atau saku anda.

2. Italy, Rome

Pencopet adalah masalah yang terus meningkat di Itali. Disamping Florence (urutan ke 6), Roma adalah negara paling ramai oleh turis. Tetapi itu tidak hanya itu – Roma juga surga bagi pencopet. Pencopetnya bukan orang lokal – mereka adalah pendatang miskin yang mencari cara untuk bertahan hidup. 
Masalah pencopetan khususnya di transportasi umum. Bus dalam kota nomor 64 disebut juga sebagai “the wallet express” – cara paling baik untuk membuang uang anda.

Teknik yang digunakan:
Seorang gadis gipsi muda atau seorang wanita mendekati anda kemudian berlagak tersandung dan dengan tidak sengaja menjatuhkan bayinya – hampir terlihat dia melemparkan bayi ke tangan anda. Anda akan menangkapnya untuk mencegah agar tidak jatuh dan saat itu barang yang anda pegang akan terjatuh dari tangan anda. Temannya dengan cepat mengambil apapun yang jatuh dari tangan anda, dan segera lari. Setelah itu anda sadar kalau bayi yang anda tolong tersebut adalah boneka.

3. Czech Republic, Prague

Republik Ceko – rumah bir murah dan all night party!!! Ibu kota Praha diketahui dengan kepopulerannya di antara lelaki Inggris yang ingin menikmati akhir pekan tetapi juga bukan tempat tujuan kalau anda mabuk dan terpisah dari teman2 anda.

Teknik yang digunakan:
Wanita muda menatap anda di jalan, ketika anda balas melihat, anda sudah dicopet oleh teman wantita itu.

4. Spain, Madrid

Spanyol adalah tujuan wisatawan Eropa lain yang selalu dipenuhi dengan wisatawan. Selain Barcelona yang menempati posisi tertinggi di daftar kami, ibu kota Madrid dibanjiri dengan pencopet. Kalau anda sedang berjalan ke adu banteng anda lebih baik berhati-hati – apa yang kelihatannya seperti orang kebanyakan bisa menjadi kerumunan penuh orang lapar akan dompet anda!

Teknik yang digunakan:
Seseorang dengan kamera mendekati anda dan meminta tolong memotret mereka. Anda akan menaruh tas anda anda sebentar untuk mengambil gambar – di saat yang sama seseorang dari belakang merampas tas dan lari.

5. France, Paris

Perancis dan Paris dengan Eiffel Tower anggunnya adalah salah satu tempat wisatawan terbaik di dunia. Orang dari di seluruh dunia datang dan mencoba masakan terkenal Perancis dan menemui penduduk setempat yang bersahabat. Sewaktu membelok keluar – kadang2 terlalu bersahabat!

Teknik yang digunakan:
Pemuda tampan berjalan berkeliling mencoba menemukan wisatawan wanita untuk memberi mereka mawar merah sebagai hadiah. Ini akan membuat wanita bahagia dan tak mencurigai dan dia akan menjadi sasaran empuk bagi pencopet yang bersekutu dengan pemuda tampan yang menyerahkan bunga. Jika pencuri tidak menemukan benda berharga mereka mungkin meminta uang sebagai bayaran untuk bunga itu.

6. Italy, Florence

Negara ini menghadapi kesusahan utama dengan pencopet. Sewaktu orang2 kehilangan pekerjaan pada saat krisis ekonomi semakin banyak orang yang menjadikan pecopetan sebagai mata pencarian mereka.

Teknik yang digunakan:
Ketika anda sedang melihat-lihat di toko lokal, anda akan memusatkan seluruh perhatian anda ke arah barang-barang di toko. Seorang pencopet melihat itu dan dengan lembut membuka tas atau dompet anda untuk memeriksa isinya.

7. Argentina, Buones Aires

Buenos Aires adalah salah satu tujuan wisata popular di Amerika Latin, tetapi juga surge bagi pencopet. Hati2 dengan gerombolan anak2 yang mengikuti turis dan juga dengan gaya klasik, Hit and Run!!!

Teknik yang digunakan:
Segerombolan anak mendekati anda dengan sebuah kertas atau kartu yang ada tulisannya. Pemimpinnya akan membuat anda membaca di bawah dagu dan selagi focus baca, anak2 yang lain mencopet barang2 anda.

8. The Netherlands, Amsterdam

Kehidupan malam hari di Amsterdam, ganja legal dan daerah pelacuran dengan wanitanya yang tak terbilang semuanya hebat tetapi hanya sepanjang sewaktu anda masih mempunyai uang anda untuk membayar semua itu! Pencopet mengambil keuntungan di daerah pelacuran Amsterdam’s “No Camera policy”. Tak seorang pun boleh mengambil gambar di daerah ini – ini berarti tidak ada kamera pengawas yang bisa menolong anda melawan kejahatan.

Teknik yang digunakan:
Seseorang mendorong anda dari belakang atau dari sebelah dan tgerlihat seperti dia hanya mau lewati anda di jalan ramai. Sebenarnya ada orang lain di arah berlawanan yang mencopet dompet dan barang2 anda.

9. Greece, Athens

Yunani dan dengan ibu kota Athena adalah salah satu tujuan wisatawan yang paling populer di dunia. Disamping sektor wisatawan yang berkembang, penopetnya juga semakin bertambah. Jika anda sedang mengunjungi Parthenon atau Acropolis – pastikan anda tidak pernah mengabaikan tas anda ketika anda sedang mengagumi monumen kuno. Seseorang yang kelihatannya seperti wisatawan bisa jadi pencopet yang mengincar tas anda.

Teknik yang digunakan:
Sejumlah anak Gypsy mengerumuni anda dan tanpa ragu mulai merampok barang2 anda. Keberanian ini akan membuat anda terkejut, saat yang bersamaan anak2 akan saling mengoper barang2 anda dan berlari berbagai arah. Dompet, ponsel dan kamera anda sangat mungkin berpencar ke jurusan berbeda. Kadang-kadang anak2 akan memberikan barang milik anda kepada wanita tua dan menyembunyikan di bawah rok mereka. Polisi tidak akan melihat ke bawah rok!

10. Vietnam, Hanoi

Untuk kebanyakan orang Vietnam diketahui dengan Perang Vietnam yang terjadi 40 tahun yang lalu tetapi sekarang juga menjadi atraksi wisatawan yang populer. Sebagai salah satu negara yang paling miskin di dunia Vietnam dengan ibu kota Hanoi, menjadi rumah pencopet yang semakin meningkat. Kebanyakan atraksi wisatawan di Hanoi terletak di tempat terbuka dan penuh sesak oleh sebab itu sangat mudah menjadi sasaran untuk pencopet.

Teknik yang digunakan:
Cara paksa. Seorang pencuri bisa menggunakan sepeda motor untuk mencuri tas tangan anda. Pastikan bahwa tas tangan anda tidak terlalu mudah untuk dirampas. Sebaiknya jinjing tas anda di sisi yang lebih sedikit orang dan kendaraan.

Nah, itulah 10 Negara Dengan Copet Paling Berbahaya semoga menambah wawasan anda.


Selasa, 29 Januari 2013

Fungsi Rambut Pada Manusia


1. Pada Kepala

Fungsi rambut adalah untuk melindungi kulit kepala dari sengatan matahari dan hawa dingin. Sedangkan rambut yang ada di kepala anda berjumlah tidak kurang dari 100.000 helai rambut dan setiap helai tumbuh dalam waktu 2 hingga 6 tahun. Tetapi rambut akan mengalami kerontokan setiap hari, 50 hingga 100 helai, namun rambut baru akan tumbuh.

2. Pada Mata

Fungsi alis dan bulu mata selain untuk keindahan dan kecantikan adalah untuk menahan keringat dan hujan yang mengenai dahi kemudian ke mata. Alis mata juga dapat memperdalam karakter wajah Anda sesungguhnya.

3. Pada Hidung

Dengan adanya rambut pada hidung, maka bakteri, jamur, debu ataupun spora yang masuk kedalam hidung akan terhambat dan tersaring. Tidak hanya itu saja, rambut pada hidung juga berfungsi meningkatkan kelembaban udara yang dihirup. Hal ini sangat penting untuk proses respirasi lanjutan.

4. Kumis, Janggut, bulu dada dan perut

Fungsi kumis dan jenggot itu adalah sebagai tanda kelamin sekunder buat lelaki yang sudah dewasa, atau dengan kata lain, sebagai salah satu pembeda antara laki-laki dan perempuan. Seperti halnya kumis dan jenggot, fungsi rambut pada dada dan perut adalah sebagai tanda kelamin sekunder buat lelaki yang sudah dewasa.

5. Pada ketiak

Seperti halnya rambut badan yang lain, rambut pada ketiak biasanya mulai tumbuh pada masa pubertas dan pertumbuhannya biasanya sampai pada akhir usia remaja, yakni 18-20 tahun. Perembesan feromon dari ketiak pada tingkat perkembangan manusia menunjukkan kaitan antara rambut ketiak dengan keseksualan. Respons positif terhadap rangsangan olfaktori di dalam mamalia dan desakan seks yang kuat yang disebabkan oleh perembesan feromon memberi petunjuk yang berguna mengenai tujuan dan kepentingan rambut ketiak kepada manusia. Pernah dikatakan bahawa rambut itu sendiri bertindak sebagai sifat “anti-geseran” semula jadi antara lengan atas dengan toraks. Lebih penting lagi, rambut ketiak secara semula jadi mengusir kelembapan dari kulit yang membantu kulit supaya cukup kering bagi mencegah berkembangnya bakteria yang mengeluarkan bau.

6. Pada Tangan dan Kaki

Fungsi rambut kaki dan tangan adalah sebagai alat sensor yang paling mujarab. Misal kaki kita berjalan di semak belukar. Hal yang direspon oleh kaki kita adalah banyak. Mulai tumbuhan yang bikin gatal atau bisa merespon kalau ada ulat.

7. Pada Kemaluan

Berbagai teori menyatakan bahwa fungsi dari rambut kelamin adalah memberikan kehangatan, indikasi visual dari kematangan seksual, pengumpulan dari pengeluaran feromon, mengurangi gesekan luar saat hubungan seksual, pelindung wilayah yang ditumbuhi rambut kemaluan, karena wilayah ini sensitif.




Asal Usul Penyakit AIDS


“Virus HIV AIDS sebenarnya bukan berasal dari simpanse, tetapi ciptaan para ilmuwan yang kemudian diselewengkan melalui rekayasa tertentu untuk memusnahkan etnis tertentu.” (Jerry D. Gray, Dosa-dosa Media Amerika – Mengungkap Fakta Tersembunyi Kejahatan Media Barat, Ufuk Press 2006 h. 192).

Tulisan Allan Cantwell, Jr. M.D. ini mengungkapakan rahasia asal-usul AIDS dan HIV, juga bagaimana ilmuwan menghasilkan penyakit yang paling menakutkan kemudian menutup-nutupinya.

Teori” Monyet Hijau

1.Tidak sedikit orang yang sudah mendengar teori bahwa AIDS adalah ciptaan manusia. Menurut The New York Times yang terbit 29 Oktober 1990, tiga puluh persen penduduk kulit hitam di New York City benar-benar percaya bahwa AIDS adalah “senjata etnis” yang didesain di dalam laboratorium untuk menginfeksi dan membunuh kalangan kulit hitam. Sebagian orang bahkan menganggap teori konspirasi AIDS lebih bisa dipercaya dibandingkan teori monyet hijau Afrika yang dilontarkan para pakar AIDS. Sebenarnya sejak tahun 1988 para peneliti telah membuktikan bahwa teori monyet hijau tidaklah benar. Namun kebanyakan edukator AIDS terus menyampaikan teori ini kepada publik hingga sekarang. Dalam liputan-liputan media tahun 1999, teori monyet hijau telah digantikan dengan teori simpanse di luar Afrika. Simpanse yang dikatakan merupakan asal-usul penyakit AIDS ini telah diterima sepenuhnya oleh komunitas ilmiah.

2. “Pohon keturunan” filogenetik virus primata (yang hanya dipahami segelintir orang saja) ditampilkan untuk membuktikan bahwa HIV diturunkan dari virus primata yang berdiam di semak Afrika. Analisis data genetika virus ditunjukkan melalui “supercomputer” di Los Alamos, Mexico, menunjukkan bahwa HIV telah “melompati spesies’, dari simpanse ke manusia sekitar tahun 1930 di Afrika.

Eksperimen Hepatitis B Pra-AIDS kepada Pria Gay (1978-1981)

Ribuan pria gay mendaftar sebagai manusia percobaan untuk eksperimen vaksin hepatitis B yang “disponsori pemerintah AS” di New York, Los Angeles, dan San Fransisco. Setelah beberapa tahun, kota-kota tersebut menjadi pusat sindrom defisiensi kekebalan terkait gay, yang belakangan dikenal dengan AIDS. Di awal 1970-an, vaksin hepatitis B dikembangkan di dalam tubuh simpanse. Sekarang hewan ini dipercaya sebagai asal-usul berevolusinya HIV. Banyak orang masih merasa takut mendapat vaksin hepatitis B lantaran asalnya yang terkait dengan pria gay dan AIDS. Para dokter senior masih bisa ingat bahwa eksperimen vaksin hepatitis awalnya dibuat dari kumpulan serum darah para homoseksual yang terinfeksi hepatitis.

Kemungkinan besar HIV “masuk” ke dalam tubuh pria gay selama uji coba vaksin ini. Ketika itu, ribuan homoseksual diinjeksi di New York pada awal 1978 dan di kota-kota pesisir barat sekitar tahun 1980-1981.

Apakah jenis virus yang terkontaminasi dalam program vaksin ini yang menyebabkan AIDS? Bagaimana dengan program WHO di Afrika? Bukti kuat menunjukkan bahwa AIDS berkembang tak lama setelah program vaksin ini. AIDS merebak pertama kali di kalangan gay New York City pada tahun 1979, beberapa bulan setelah eksperimen dimulai di Manhattan. Ada fakta yang cukup mengejutkan dan secara statistik sangat signifikan, bahwa 20% pria gay yang menjadi sukarelawan eksperimen hepatitis B di New York diketahui mengidap HIV positif pada tahun 1980 (setahun sebelum AIDS menjadi penyakit “resmi’). Ini menunjukkan bahwa pria Manhattan memiliki kejadian HIV tertinggi dibandingkan tempat lainnya di dunia, termasuk Afrika, yang dianggap sebagai tempat kelahiran HIV dan AIDS. Fakta lain yang juga menghebohkan adalah bahwa kasus AIDS di Afrika yang dapat dibuktikan baru muncul setelah tahun 1982. Sejumlah peneliti yakin bahwa eksperimen vaksin inilah yang berfungsi sebagai saluran tempat “berjangkitnya” HIV ke populasi gay di Amerika. Namun hingga sekarang para ilmuwan AIDS mengecilkan koneksi apapun antara AIDS dengan vaksin tersebut.

Umum diketahui bahwa di Afrika, AIDS berjangkit pada orang heteroseksual, sementara di Amerika Serikat AIDS hanya berjangkit pada kalangan pria gay. Meskipun pada awalnya diberitahukan kepada publik bahwa “tak seorang pun kebal AIDS”, faktanya hingga sekarang ini (20 tahun setelah kasus pertama AIDS), 80% kasus AIDS baru di Amerika Serikat berjangkit pada pria gay, pecandu narkotika, dan pasangan seksual mereka. Mengapa demikian? Tentunya HIV tidak mendiskriminasi preferensi seksual atau ras tertentu. Apakah benar demikian?

Keserupaan dengan FLU Burung

Di pertengahan tahun 1990-an, para ahli biologi berhasil mengidentifikasi setidaknya 8 subtipe (strain) HIV yang menginfeksi berbagai orang di seluruh dunia. Telah terbukti, strain B adalah strain pra dominan yang menginfeksi gay di AS. Strain HIV ini lebih cenderung menginfeksi jaringan rektum, itu sebabnya para gay yang cenderung menderita AIDS dibandingkan non-gay

Sebaliknya, Strain HIV yang umum dijumpai di Afrika cenderung menginfeksi vagina dan sel serviks (leher rahim), sebagaimana kulup penis pria. Itu sebabnya, di Afrika, HIV cenderung berjangkit pada kalangan heteroseksual.

Para pakar AIDS telah memeberitahukan bahawa AIDS Amerika berasal dari Afrika, padahal Strain HIV yang umum dijumpai di kalangan pria gay nyaris tak pernah terlihat di Afrika! Bagaimana bisa demikian? Apakah sebagian Strain HIV direkayasa agar mudah beradaptasi ke sel yang cenderung menginfeksi kelamin gay?

Telah diketahui, pria ilmuwan SCVP (Special Virus Cancer Program) mampu mengadaptasi retrovirus tertentu agar menginfeksi jenis sel tertentu. Tak kurang sejak tahun 1970, para ilmuwan perang biologis telah belajar mendesain agen-agen (khususnya virus) tertentu yang bisa menginfeksi dan menyerang sel kelompok rasial “tertentu”. Setidaknya tahun 1997, Stephen O’Brien dan Michael Dean dari Laboratorium Keanekaragaman Genom di National Cancer Institute menunjukkan bahwa satu dari sepuluh orang kulit putih memiliki gen resisten-AIDS, sementara orang kulit hitam Afrika tidak memiliki gen semacam itu sama sekali. Kelihatannya, AIDS semakin merupakan “virus buatan manusia yang menyerang ras tertentu” dibandingkan peristiwa alamiah.

Berkat bantuan media Amerika, virus ini menyebar ke jutaan orang tertentu di seluruh dunia sebelum segelintir orang mulai waspada akan kejahatan di balik penciptaan virus ini. Di tahun 1981, pejabat kesehatan memastikan “masyarakat umum” bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan. “AIDS adalah penyakit gay” adalah jargon yang sering dikumandangkan media.

Setidaknya tahun 1987, Robert Gallo memberitahu reporter Playboy, David Black, “Saya pribadi belum pernah menemukan satu kasus pun (di Amerika) dimana pria terkena virus (AIDS) dari seorang wanita melalui hubungan intim heteroseksual .” Gallo melanjutkan, “AIDS tak akan menjadi bahaya yang tak bisa teratasi bagi masyarakat umum.” Apakah ini sekedar spekulasi ataukah Gallo mengetahui sesuatu yang tidak ia ceritakan?

KETIKA AGAMA MENJADI “SETAN”



Ketika Agama Menjadi "Setan". Jubah 'Agama' yang datang untuk memenuhi kedamaian, menyelamatkan dari 'serigala-serigala' pemangsa sesama-ternyata pula jubah itu telah penuh berlumuran darah. Siapa yang menyelamatkannya? Mereka, sang Penyelamat, harus pula diselamatkan.

"Dalam setiap diri kita, berjaga-jaga serombolan serigala” demikian kata penyair Romawi Plautus, tetapi lebih dari itu dalam diri manusia serigala itu bukan semaa-mata berjaga-jaga, Manusia itu merupakan serigala bagi sesamanya. Demikian Thomas Hobbes menambahkan. [1] Demikianlah pandangan skeptis terhadap manusia dewasa ini, yang saling menyerang, saling menantang, berdarah-darah, penuh amarah. Manusia membunuh sesama manusia lain, hal itu karena mereka tidak melihat yang dibunuh adalah sebagai manusia. Pembunuhan itu sendiri adalah bentuk penegasan kalau orang yang dibasmi itu jelas bukan sebagai sesama, melainkan sosok lain. Bisa setankah, pembangkang kah, pemberontak kah, penghujat kah atau yang sesat.

Di sisi lain Agama mempunyai peran signifikan dalam usaha membentuk sifat-sifat hewani tersebut menjadi lebih manusiawi, tetapi jubah agama itu sendiri ternyata pula telah bersimbah darah, sehingga jubah agama tersebut menjadi merah merekah berlumuran darah, penuh amarah, penuh dengki. Agama berperan sebagai penjaga, tetapi setiap mereka merasa sebagai penjaga sehingga yang menjaga sebenarnya juga dijaga oleh penjaga lain yang sebenarnya sedang dijaga juga, I'm holier than you, saya lebih suci dari kalian, saya lebih baik dari kamu. When religion becomes Evil, ketika agama menjadi setan, demikian sebuah judul buku karangan Kimball, seorang guru besar Agama di Universitas Wake Forest, Amerika Serikat. Setidaknya itulah ungkapan skeptis yang meggambarkan agama dalam massa-massa kekerasan.

Tentu saya bilang itu adalah pandangan skeptis. Melihat dari satu sisi kecil daripada keseluruhan yang besar bukanlah pandangan yang arif dalam mengambil kesimpulan. Ada banyak titit optimis yang bisa kita kedepankan. Jika kita melhilat agama dari esensi sejati dengan jelas kita akan berkesimpulan bahwa hal tersebut adalah perilaku umat beragama bukanlah agama itu sendiri. Jika ada yang mengadakan kekerasan dengna mengatasnamakan agama maka hal itu adalah bentuk distorsi pemeluk agama tersebut dari ajaran sejatinya. Pada dasarnya esensi setiap agama mengajarkan kedamaian, dan persatuan sesama manusia. Bahkan seorang mahatma Gandhi adalah seseorang yang seluruh hidupnya adalah untuk menentang kekerasan, padahal kita tahu Bhagavad Gita justru sebuah dialog yang memberi semangat di ambang perang dan pembantaian, tetapi Gandhi membacanya sebagai orang yang memiliki kerangkan berfikir menentang kekerasan. Lain hal nya jika kita melihat dalam kerangka kekerasan. Gandhi menafsirkan bahwa cerita Gita tentang peperangan bukanlah peperangan sebenarnya melainkan sebuah alegori, hanya lambang peperangan yang terus menerus berlangsung dalam hati manusia. [2] sebaliknya Islam yang mengajarkan kedamaian tetapi kita lihat label Islam telah menjadi baku sebagai “Produsen Teroris”. Hal-hal yang berimplikasi kekerasan dalam Alquran dijadikan “sumber api penyemangat bagi serigala-serigala itu. Begitupun kita temui hal-hal ini dalam setiap agama.

Mengapa manusia membunuh sesamanya? Mengapa terjadi kekerasan atas nama agama? Sungguh petanyaan sulit tetapi bukan berarti tidak bisa dijleaskan, saya mencoba mnelusuri dari pikiran yang cetek dalam kerangka saya sebagai seorang yang tidak setuju akan kekerasan. Lebih khusus saya melihat Islam.

Fanatisme Agama

Fanatisme agama kita kita gunakan sebagai alat untuk menelusuri kekerasan agama ini. Fenomena fanatik/ortodaoksi ini sebenarnya dibentuk untuk melindungi dirinya dari gerakan luar, mereka membentuk ortodoksi yang bersifat subyektif. Mereka memandang bahwa merekalah yang paling benar dan yang lain salah. Pada saat bersamaan kelompok-kelompok yang lain membentuk ortodoksi mereka masing-masing yang oleh kelompok lain sebagai sesat. Jadi setiap kelompok memandang dari kerangkanya masing-masing sehingga semua mengklaim merekalah yang benar dan sebaliknya mereka menaganggap kelompok yang lain salah, semua serba hitam putih. Hal inilah yang sering menyulut kekarasan. Setiap orang merasa lebih suci, lebih baik daripada yang lain.

Timbulnya kekerasan sebenarnya merupakan sebuah solusi karena tidak adanya jalan keluar lain. Seperti bayi yang tidak dapat apa-apa lantas dia mengamuk, meraung-raung dan meronta-ronta. Hal itu terjadikarena adanya kesenjagnan antara cita-cita (das sollen) dan kenyataan (das scin). [3] Situasi ideal yang diharapkan tidak pula terjadi sehingga terjadilah masssa-massa yang frustasi yang penuh amarah, timbullah tindakan-tindakan refresif.

Dalam konteks beragama begitupun keadaannya, para pemeluk agama yang ingin mempertahankan kemurnian agamanya, yang dengan semangat fudamentalnya tak mau berbagi keimanan atau keyakian kepada orang lain. Persinggungan kepada “setan-setan” tersebut semakin kuat. Maka akan semakin terbentuk lah collective identity - membentuk identitas kelompok yang harus dipertahankan. Aksi dalam mempertahankan inilah yang kadang memacu kekerasan. Hal itu terjadi karena pemutlakan kebenaran ajaran agamanya. Ajaran saya pasti benar dan agama lain pasti salah.

Disinilah fanastisme muncul, yang kemunculannya adalah karena menghadapi realitas yang berntentangan dengan keyakinannya. Semakin terjadi gesekan dan dia mersa tersingkir, terpengaruh maka tindakan fanatis dan defense mechanism-nya semakin tinggi. seperti dalam pertandingan sepokbola, aura persaingan akan semakin meningkat saat-saat pertandingan akan dimulai. Hawa pertarugan meningkat. Semakin meningkat pertarungan semakin meningkat rasa kelompoknya yang disisi lain menghadapi kelompok lain. Sebuah pertandingan yang fair dia akan mengakui kekalahan timnya tetapi yang tidak terima dia akan marah, terjadilah pertarungan di lapanan bola, orang-orang yang tidak ikut dalam permasalahan ikut-ikutan karena yang sedang bertempur bukanlah antara individu melainkan antara kelompok, karena saya ada dalam kelompok maka saya akan melawan kelompok itu, siapapun orangnya saya akan lawan karena mereka ada dalam kelompok mereka, tak peduli disana ada kawan, ada saudara, ada wanita, ada anak kecil. Karena dia tidak berfikir dalam dirinya seniri tetapi corak pikirannya adalah berpikir kelompok, kelompok telah mematikan pikiran dia sebagai individu . Individunya telah hilang ditelan identitas kelompoknya. Apakah dalam situasi itu bisa berfikir individu, jawabannya bisa tetapi dia akan melawan arus yang begitu besar, sehingga mau-tak mau dia akan terseret ikut arus atau denganmelwannya maka akan terlempar, akan terkucil atau dan pada saat itu menjadi bukan bagian dari kami, sehingga kau aaakan menjadi yang terbuang.

Hal itu samalah halnya dengan fir'aun, yang karena takut umat terpengarauh akan ajaran baru yang dibawa Nabi Musa a.s dianggap Musa telah melakukan keresahan di masyarakt maka tak ada jalan lain, bunuh Musa! Hal itu terjadi karena tidak adanya jalan untuk merintangi, tak adsa cara untuk membendung.

Jadi dari situ kita melihat bahwa fanatik berlebihan itu sebenarnya adalah bentuk perlindungan diri dari gerakan luar, membentuk ortodoksi yang bersifat subyektif, memandang dia yang paling benar dan yang lain salah. Mekanisme ini semakin meningkat tatkala dirasa gerakan yang dianggap mengancam semakin membuat resah maka hal itulah yang menyulut kekerasan.

Sisi lain adalah kekerasan itu muncul karena ketakuatan atau kepanikan. Timbullah defense mechanism tadi-mekanise pertahanan diri. MAW Brouwer mengatakan bahwa fanatisme itu timbul karena ketakutan atau kepanikan. Setiap orang segan mengubah pola pikir dan sikapnya, setiap hal yang tidak cocok dengan pola itu, dilawan dan dihilangkan dengan berbagai macam akal . [4]

Fanatisme memberikan perasaan enak, bahwa orang telah menjadi suci hanya dengan membunuh atau menyiksa orang yang menurut dia tidak suci. Dan kembali seperti dikatakan tadi orang yang dalam kelompok tak sedang berfikir dengan rasio pribadinya, melainkan telah disetir oleh pikiran kelompooknya. Wolfgang Sofsky mengatakan bahawa dalam rasa paniknya manusia tidak menjadi tuan atas rasionya. Rasio tidak begitu saja dapat mengusir rasa cemasnya, justru sebaaliknya rasa cemas itu mendikte rasio-rasionya sehingga persepsi-persepsinya dan lebih dari itu absatrasksinya tentang dunia luar terdistorsi.

Sumber dari fanatisme dan kebengisan yang menyertai nya terletak dalam jiwa manusia yaitu dalam pelairian psikis dari perasaan tak pasti yang tak tertanggungkan. Dengan demikian fanatisme massa dan kekerasan yang menyertainya bukanlah tanda kekuatan melainkan tanda katidak-berdayaan manusia sebagai individu. Fanatism, demikian kata Nietzche adalah satu-satunya jalan yang membawa orang-orang lemah kepada kekuatan kehendak. [5]

"Setan" yang Membunuh “Setan”.

Kemudian satu hal lagi adalah dari kekerasan itu timbullah persepsi dehumanisasi atau setanisasi terhadap sosok yang diperangi. Bukan sebagai sesama lagi melainkan sebagai bukan sesama bahkan bukan sebagai manusia bahkan lebih rendah dari itu atau yang dianggap lebih berbahaya dari manusia. Karena yang dianggap sebagai sesama manusia tidak akan melakukan kekerasaan, karena dirinya sendiri tersermin di dalam yang sama itu. Dengan demikian kekerasan dilakukan bukan terhadap yang sama melainkan yang lain. Korban dipersepsikan dengan cara yang khas sedemikian rupa sehingga dihadapan pelaku tampil dalam sosok yang terasing, asing sebagai manusia.

Prof Khaled M Abou Al Fadl mengatakan bahwa intoleransi terjadi ketika sebuah agama menganggap agama lain, karena tidak mau mencari keselamatan menurut agama yang pertama. Maka pengikut agama lain itu menjadi tidak berharga sebagai manusia. Dan karena mereka di dehumasnisasi, lalu secara psikologis anda akan pecaya anda bukan membunuh manusia melainkan membunuh setan, kejahatan. [6] Dengan pandangan seperti itu pelaku kekerasan itu tidak lagi terbebani dosa bahkan perasaan eforialah yang mereka rasakan, karena mereka menganggap bahwa setan telah dibnunuh dan mereka merasa sudah menang melawan dosa.

Dehumanisasi atau demonisasi (setanisasi) adalah mekanisme untuk memproyeksikan citra negatif terhadap musuh, agar seolah-olah seperti demon (setan), pencitraan ini tertu sangan efektidf sekali apabila dilakukan oleh yang mempunyai otoritas seperti negara maupun agama. Massa akan mendapat legitimasi sehingga mereka berperang dengan semangat yang suci.

Tetapi sebenarnya mereka yang menganggap korbannya sebagai bukan manusiawi maka dia dengan sendirinya menempatkan diri sebagai bukan manusia lagi. Seperti dikatakan oleh Dimetrios Julius, seorang ahli psikoanalisa mengatakan bahwa, "Poin yang perlu dicatat adalah bahwa proses dehumanisasi orang lain ini juga mempunyai cara dehumanisasi individu itu sendiri. Saat kita menolak martabat dan rasa hormat terhadap orang lain, sebenarnya juga hilang kemanusiaan dan rasa hormat terhadap diri diri sendiri”. Maka semakin kita melakukan dehumanisasi terhadap musuh kitapun sebenarnya telah menjadi kurang manusiawi (less Human). [7]


Sebagai insan beragama tentunya bukanlah tarikan-tarikan nafsu manusiawi yang harus dikedepankan. Dorongan-dorongan tersebut harus diselaraskan dengan akhlak Qurani. Umar, Khlaifah kedua dalam Islam mengurungkan niatnya membunuh seorang kafir yang sudah tak berdaya lantaran korban itu meludahi muka Umar, Alasan beliau adalah karena beliau takut membunuh karena nafsu bukan karena Allah. Dorongan-dorongan itu adalah cipataan juga tetapi Allah mengatakan bahwa dorongan itu tak bisa bebas,harus ditekan, dalam artian digiring kepada hal yang positif, karena sesunggunya nafsu itu laammarotun bissui, nafsu itu akan membawa kepada kekejian. Betapapun sucinya niat kita apabila sudah nascu yang lebih menonjol maka kesucnia itu bisa berubah menjadi kekejian. Ketika Rasulullah dicaci oleh Abdullah bin Ubayy semua sahabat menjadi berang, ingin membunuh Ubay, bahkan anaknya sendiri yang sudah masuk Islam berambisi sekali ingin membunuh ayahnya yang kafir tersebut. Tetapi rasulullah berdiam saja dengan mengatakan tidak ada hukuman kepada orang ini. Pembawaan kita kadang menunut untuk bertindak tetapi tuntutan itu harus kita sesuaikan dengan jiwa Alquran seperti apa Alquran mengarahkan. Tidak bisakah kita bersikap seperti salahseorang keluarga Firaun yang berpesan kepda fir'aun, “apa! Apakahkamu akan membunuh Musa lantaran dia mengaku sebagaiutusan Allah?” disana terlihat dia tidak mengedepankan nafsu. Bahwa kenapa harus membunuh lantaran pengakuan itu, toh tidak ada apa-apa kan bagi kalian, kalo dia salah dia sendiri yang rugi. Hal itu sebenarnya adalah hendaknya kita mengedepankan bahwa jangalah nafsu itu terlalu menguasai. Kalau kita tidak setuju maka dihadapi dengan cara-cara yang beradab.

Jadi yang sebenarnya sikap kita adalah menyesuaikan nafsu kita dengan apa yang diajarkan kepada Alquran sehingga kita bisa menyelaraskan nasfu kita tersebut. Bukan sebaliknya amarah yang dikedepankan dengan mencari-cari jangan-jangan ada ayat-ayat yang bisa meligitimsi kekerasan tersebut. Pada prakteknya kelihatan sama, antara orang yang mengartasnamakan agama, tetapi akan terlihat jelas bedanya antara orang yang menyesuaiakan emosi mereka dengan agama dengan orang yang menyesuaikan Alquran dengan nafsu mereka, Agama dijadikan klaim teologis untuk membenarkan tindakan-tindakan serigala mereka.

Esensi Islam Damai

Islam secara autentiknaya mengajarkan kedamaian, kasih sayang dan toleransi terhadap sesama. Salah satu ajaran pokok ajaran islam adalah pengnakuan kebenaran terhadap semua utusan tuhan untuk memberi petunjuk kepada manusia (Q.s. 10:48; 13:8; 16:37; 35:25) Islam dengan tegas mengajarkan tentang tiadanya pemaksaaan dalam beragama (2:257) karena jika Tuhan mau memaksakan kehendaknya pasti semua orang beriman (10:100) maka mengapa pula kita memaksa manusia untuk beriman (Yunus: 100) karena hanya dengan seizin Allah lah seorang dapat beriman (yunus 101). Islam sepenuhnya memberi kebebasan untuk beriman ataupun tidak bahkan menjadi atesis sekalipun ( 18:30) Islam mengajarkan manusia akan bertanggung jawab atas perbuatannya masing-masing di akhirat (10:109) tugas kita hanyalah sebatas mengajak dan menyadarkan saja tidak lebih dari itu, toh kitapun tidak dirugikan , mengapa harus marah karena kita tidak menangung dosa orang lain dan takkan bisa. Adalah sikap lemah lembut dan kasih sayang yang diajarkan oleh Islam bukan kekerasan, karena kekerasan itu justru akan mejadi bumerang bagi diri sendiri (6:109). [8]


Mirza Tahir Ahmad dalam salah satu acara tanya jawab mengatakan bahwa "semua bebas untuk memeluk agamanya masing-masing, tidak ada hak bagi siapapun untuk menyandang hak dan keweenangan Tuhan (godly part) bagi sesama manusia lainnya yang juga hidup di bumi ini. Karena Allah lah yang mengetahui mengapa mereka menjadi demikian. Lagi pula setiap orang tidak bisa memilih mau lahir dari agama mana, karea sering mereka dipilihkan oleh lingkungan sosialnya masing-masing. Jika ada orang yang menjadi ateis sangat boleh jadi dikarenakan mereka tidak terbimbing kepada jalan tuhan. Allah lah yang maha mengetahui sehingga Dialah yang memahami mereka harus diperlakukan pada hari kiamat kelak, pada kehidupan di dunia kita tidak berhak memutuskan sesuatu atas nama Tuhan. "[9]

Khaled Abou el Fadhl mengatakan : “bila seseorang mengenai tuhan dia bisa saja orotoritatif yaitu yang dapat anda mintai pandapat mereka karena mereka jujur, rajin, memeriksa semua petunjuk teks dan alam secara filosofis dan menyeluruh. Namun mengatakan patuhi saya atau anda bukan Muslim itu adalah otoriter. Otoriter adalah tindakan merampas wilayah milik Tuhan dan wilayah Tuhan merupakan otoritas absolut untuk menyatakan, menilai, memutuskan dan memulai dan mengakhiri sesuatu." [10]

Toleransi

Realitas kehidupan menujukkan betapa menjemuknya kehidupan ini yang masing-amsing mampunyai kepentingan yang berbeda-beda, dan perbedaan itu acapkali menjadi akar percekcokan, perselisihan persengketaan, perkelahian bakhkan peperangana. Sikap berbeda yang terarah kepada ketidak serasian ini akan mendorong masiing-masing individu ataupun kelompok untuk menundukkan yang lain. Kalau sikap ini dibiarkan maka konfliklah yang akan terjadi.

Begitupun setiap agama memiliki sifat eksklusif masing-masing dengan klaim kebenarnnya. Hal ini tidaka akan terjadi konflik jika dibentengi oleh sikap toleransi. JIka kebenaran itu adalah dari tuhan maka sikap kita hanyalah mengajak tidak dengan memaksa apalagi dengan kekerasan. Hal yang dikedepankan adalah pendekatan dialogis. Dawan raharjo mengatakan: “semua agama harus dianggap benar menurut keyakinan pemeluk masing-masing, sebab prinsip ini merupakan landasan bagi keadilan, persamaan hak dan kerukunan antar umat beragama.” [11]

Penutup 

Semua agama, semua keyakinan membutuhkan sesuatu yang difanatikinya sebagai sarana pemersatu dengan komunitsnya, hal ini adalah manusiawi. Setiap agama bekeyakinan agamanyalah yang akan mensejahterakan manusia, dunia akhirat. Agamanya-lah yang paling benar, agamanyalah yang istimewa dll, yang intinya seorang beragama pasti ada hal-hal yang difanatikinya tanpa itu keberagamaannya adalah semu, tak ada makna apa-apa. [12]

tetapi bukanlah sikap fanatik membuta dengan pemutlakan kebenaran dengan menafikan kebenaran dari perspektif lain. Fanatik adalah penting tetapi tak kalah penting juga menghormati keyakinan keyakinan lain.

Berpijak dari realitas kekerasan beragama yang begitu kuat maka sudah saatnya kita berkewajiban mengembalikan pesan otentik agama, yang damai, penuh kasih sayang dan saling menghormati. Agama tidak dipeluk dengana paksaan atau intimidasi atau dengan jalan kekerasan. Keyakinan tidak bisa dirubah dengan kekerasan. Agama sebanarnya adalah perubahan dalam hati. AGama bukanlah suatu organisasi politis. Agama datang untuk mengadakan perubahan rohani yang terjadi di dalam lubuk hati sanubari serta hubungannya denganaruh manusia, tidak ada suatu pedang, tidak ada suatu kekuatan, tidak ada suatu kekuatan yang bagaimnanapun hebatnya dapat mengubah hati manusia. [13]
Jusmansyah
Karawang, 1 Mei 2008
Catatan kaki:
[1] F. budi Hardiman, Meahami Negativitas, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2005), cet. 1, hal. 183
[2] Goenawan mohamad, Catatan Pinggir 3, (Jakarta: Grafiti, 205) cet ke-3, hal 214
[3] Bustanuddi agus, “ Kekeran Atas Nama Agama” media Indonesia, 05/08/05
[4] M.A.W.Brouwer, Antara Senyum dan Tertawa, (Jakarta: Gramedia, 1980)
[5] Budi Hardiman, “Memahami Akar-akar Kekerasan Massa, Kompas, 03/03/04
[6] Khaled M Abou el-Fadhl, “Produk Sampingan Kolonialisme,” Kompas, 24/07/05
[7] Priyono b Sumbogo, “Setanisasi Ahmadiyah”, Forum, no. 14, 31/7/05
[8] Bashir Ahmad Orchard, “Toleransi beragama dalam Islam,” Darsus, no 15, April 2002
[9] Darsus, no.50, juni 2000
[10] Khaled M Abou el-Fadhl, op.cit,
[11] Dawam Raharjo, “Kala MUI menghramkan Pluarisme, Tempo, 2/05/05
[12] Bustanuddin Agus, “islam dan plurasime Agama., republika, 22.10/05
[13] Tahir Ahmad, Penumpahan darah Atas nama Agama, terj. Mian Abdul hayye, (tt: Jemaat Ahmadiyah Indoesia, 1984), hal 17

Tafsir Tentang Gunung yang Bergerak


Oleh: Dr. Mian M. Abbas - Alabama, USA
Alih bahasa: A.Q. Khalid


Dalam kitab suci Al-Quran banyak referensi mengenai gunung-gunung dengan deskripsi yang bersifat grafis tentang fitrat dan manfaatnya bagi kehidupan manusia. Tujuan artikel ini adalah untuk mengemukakan telaah singkat atas beberapa ayat tentang gunung-gunung dikaitkan dengan hasil investigasi ilmiah masa kini tentang asal mula dan pembentukannya. Mengingat topik ini secara langsung terkait dengan penafsiran dari ayat-ayat Al-Quran tentang penciptaan alam semesta serta phenomena alamiah secara umum, maka kami akan memulainya dari masalah konformitas ayat-ayat Al-Quran dengan pengetahuan ilmiah.

Al-Quran Dan Ilmu Pengetahuan

Al-Quran menyebut dirinya sebagai buku yang membawa petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa sebagaimana diwahyukan kepada Rasulullah Muhammad saw lebih dari 1400 tahun yang lalu. Kitab ini mengemukakan ajarannya secara rasional dan filosofis agar tercipta keimanan yang teguh pada eksistensi Tuhan dan segala Fitrat-Nya:

 ‘Inilah kitab yang sempurna, tiada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.’ (S.2 Al-Baqarah:3)
Kitab ini mengakui superioritas atau kelebihan dari mereka yang berpengetahuan di atas mereka yang tidak berpengetahuan (S.39 Az-Zumar:10) dan mengajak manusia agar merenungi phenomena alam yang luas di sekitar kita sebagai bukti tentang eksistensi sang Maha Pencipta dan Maha Pemelihara. Ada 750 ayat dalam kitab ini menyuruh pembacanya untuk merenungi dan meneliti phenomena alam di sekeliling kita dalam berbagai bidang pengetahuan termasuk astronomi, kosmologi, fisika dan biologi. Dinyatakan Al-Quran bahwa:
 ‘Dalam kejadian seluruh langit dan bumi dan pertukaran malam dan siang sesungguhnya ada tanda-tanda bagi orang yang berakal.’ (S.3 Ali Imran:191)
Salah satu dari premis dasar dalam ajaran Al-Quran adalah tentang telaah mendalam mengenai hakikat bumi, benda-benda langit, asal mula alam semesta serta asal mula kehidupan, dimana semua itu menggiring manusia kepada pembuktian melimpah akan eksistensi Tuhan. Tambah mendalam seseorang mempelajari proses penciptaan dan phenomena alamiah di alam semesta, tambah banyak alasan dan pembuktian yang mendukung keyakinan pada eksistensi Tuhan dan segala Fitrat-Nya. Asumsi dasar yang digunakan ialah tidak ada konflik atau pertentangan di antara temuan kita mengenai hukum alam atau ilmu pengetahuan, dengan wahyu Ilahi atau ajaran dan deskripsi Al-Quran mengenai phenomena alam.

Sambil mendorong pembacanya untuk merenungi ciptaan Tuhan berupa alam semesta dan segala sesuatu yang berada di dalamnya, kitab suci Al-Quran memberikan deskripsi grafis dan wacana tentang penciptaan bumi, benda-benda langit serta keragaman phenomena alam. Sebagian dari ayat-ayat itu bisa ditafsirkan secara harfiah, sedangkan yang lainnya harus ditafsirkan secara metaforika berkenaan dengan keruhanian atau nubuatan masa depan. Seringkali ayat-ayat Al-Quran ini bisa ditafsirkan secara harfiah dan sekaligus juga secara ruhaniah. Jika mengutarakan topik yang tidak terlaku dipahami atau pengetahuan manusia pada saat itu masih bersifat spekulatif, maka penafsiran harfiah hanya bisa diterima jika sejalan dengan tingkat pengetahuan di tiap zaman. Dengan diperolehnya pengetahuan baru, penafsiran biasanya direvisi menurut wacana yang lebih mendalam tentang subyek bersangkutan.

Hanya saja jelas bahwa penafsiran Al-Quran tidak bisa dilakukan seenaknya saja. Petunjuk umum dan ketentuan cara penafsiran telah diatur oleh Al-Quran(1) sendiri dengan cara menentukan adanya dua kategori jenis ayat-ayat yaitu yang jelas dan bersifat desisif dalam maknanya, sedangkan bentuk ayat yang lainnya tidak bersifat definitif dan bisa ditafsirkan secara berbeda. Mengenai ini dinyatakan:
 ‘Dia-lah yang menurunkan Al-Kitab kepada engkau, di dalamnya ada ayat-ayat yang muhkamat (bersifat desisif), itulah dasar-dasar Al-Kitab dan yang lain adalah ayat mutasyabihat (alegoris). . .’ (S.3 Ali Imran:8)
Ayat-ayat yang bersifat alegoris masuk dalam kategori kedua dan biasanya menyangkut analogi keruhanian atau bisa jadi nubuatan yang bentuk dan saatnya masih belum jelas. Petunjuk umum yang diberikan Al-Quran untuk menafsirkan ayat-ayat yang tidak desisif atau bisa ditafsirkan bermacam-macam demikian, ialah maknanya harus dikoroborasikan atau didukung oleh ayat-ayat yang desisif serta tidak bertentangan dengan ayat-ayat lain dalam Al-Quran. Kitab suci ini menjadi penafsir dan penterjemah dirinya sendiri.

Ayat-ayat Al-Quran Tentang Hakikat Gunung-gunung

Tujuan artikel singkat ini adalah untuk membahas beberapa ayat dalam Al-Quran yang berkaitan dengan hakikat dari gunung-gunung, terkait dengan hasil temuan ilmiah terkini tentang asal mula dan evolusinya. Dalam Al-Quran banyak referensi tentang hakikat dan kegunaan gunung-gunung, khususnya ayat-ayat berikut di bawah ini yang mengandung deskripsi grafis dan adanya berbagai penafsiran berbeda tentang hal itu.
 ‘Dan Dia telah menegakkan di bumi gunung-gunung, supaya jangan sampai berguncang bersama kamu dan sungai-sungai serta jalan-jalan, supaya kamu dapat menemukan jalan ke tempat yang dituju.’ (S.16 An-Nahl:16)
 ‘Tidakkah Kami telah menjadikan bumi ini sebagai hamparan dan gunung-gunung sebagai pasak?’ (S.78 An-Naba:8)
 ‘Dan apabila gunung-gunung digerakkan.’ (S.81 At-Takwir:4)
 ‘Dan Kami telah membentangkan bumi ini dan Kami tegakkan gunung-gunung yang kokoh di dalamnya dan juga Kami tumbuhkan di dalamnya segala sesuatu dengan perimbangan yang tepat.’ (S.15 Al-Hijr:20)
  ‘Dan Dia menetapkan di dalamnya gunung-gunung yang menjulang di atas permukaannya dan memberkatinya dengan berlimpah-limpah dan Dia menyediakan di dalamnya kadar makanan-makanan dalam empat periode sama rata bagi semua pencahari.’ (S.41 Ha Mim Sajdah:11)
  ‘Dan engkau melihat gunung-gunung yang engkau anggap terpancang kokoh kuat, berlalu bagaikan berlalunya awan. Itulah karya Allah yang telah menjadikan segala sesuatu sempurna. . .’ (S.27 An-Naml:89)
Ayat-ayat Al-Quran di atas bisa ditafsirkan menurut pengertian ruhaniah dimana makna dari gunung-gunung adalah kekuatan duniawi atau pribadi-pribadi ruhaniah yang akbar seperti para rasul Tuhan dan karena itu merupakan nubuatan yang sebagian sudah mewujud dan yang lainnya akan merupa pada saatnya. Penafsiran phisikal juga ada diberikan berkaitan dengan pandangan ilmu pengetahuan di suatu masa serta sudah dibahas secara rinci dalam beberapa tafsir akbar Al-Quran(2 – 4).

Dalam artikel ini kami akan memfokus pada ruang lingkup tafsir phisikal atau harfiah dikaitkan dengan tingkat ilmu pengetahuan di masa kini. Telaah mendalam serta renungan atas ayat-ayat di atas membawa kita kepada konsep umum Al-Quran tentang gunung-gunung yang telah diwahyukan lebih dari 1400 tahun yang lalu, yaitu:
Permukaan bumi dimana kita hidup selalu terpengaruh oleh gerakan yang ada di bawah kita.
Gunung-gunung berperan sebagai pasak bumi atau pancang yang menahan gerakan benda.
Formasi dan eksistensi dari gunung-gunung mempunyai peran dalam terciptanya jalan-jalan, sungai-sungai, air minum, makanan manusia dan sarana kebutuhan eksistensi mahluk hidup lainnya.
Gunung-gunung di mata kita terlihat stasioner dan terhunjam teguh di permukaan bumi, padahal mereka sebenarnya bergerak dan gerakan mereka itu mirip dengan awan.
Tinjauan Al-Quran seperti yang digariskan di atas, khususnya ayat surah An-Naml:89, kelihatannya seperti bertentangan dengan pandangan umum tentang kekakuan atau rigiditas bumi dan gunung-gunungnya dan telah menjadi suatu hal yang menyulitkan bagi para juru tafsir di masa lalu. Namun dalam beberapa dasawarsa terakhir banyak sekali informasi yang telah terungkap tentang formasi, struktur, sejarah geologis dan proses internal daripada bumi. Bumi sekarang ini tidak lagi dipandang sebagai suatu wujud badan yang solid dan rigid lagi, tetapi sebagai planet yang dinamis, hidup dan selalu berubah. Akibat dari itu adalah munculnya bidang studi yang disebut plate tectonics (tektonika lempengan bumi). Temuan di bidang studi ini nyatanya sejalan dengan subyek Al-Quran yang kita bahas di atas dan kami akan mengulas dasar-dasar sifat teori tersebut yang sekarang sudah sama diterima oleh komunitas ilmu pengetahuan. Meski telah diusahakan untuk menyederhanakan ulasan ini, pembaca yang tidak tertarik pada rincian ilmiah bisa langsung beralih ke topik berikutnya.

Plate tectonics

Suatu hal yang tadinya tidak masuk akal dikemukakan sekitar tiga abad yang lalu bahwa massa daratan raksasa seperti Asia, Eropah dan Amerika nyatanya tidak terpancang teguh di permukaan bumi dan sebenarnya bergerak ke beberapa arah. Tetapi baru pada tahun 1912, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mempublikasikan pandangannya yang kontroversial tentang pergeseran benua dimana menurutnya 300 juta tahun yang lalu semua benua-benua besar sebenarnya bersatu dalam satu massa daratan, yang kemudian bergeser menjauh satu sama lain. Satu-satunya bukti yang signifikan dari pandangannya pada saat itu adalah pencocokan jigsaw dari struktur-struktur geologis massa daratan benua-benua yang berbatasan serta persamaan tanaman dan kehidupan hewannya. Selama masa hayatnya, teorinya ini dianggap sebagai suatu yang absurd dan baru pada tahun 1960-an mendapat perhatian serius orang. Melalui investigasi yang melibatkan beberapa disiplin keilmuan, termasuk observasi satelit angkasa, muncullah bidang studi baru yang disebut plate tectonics tersebut. Rangkuman dari sifat-sifat dasar teori tersebut dan pengetahuan yang dimiliki manusia sekarang ini tentang proses geologis bumi akan dirinci di bawah ini. Deskripsi yang lebih rinci bisa dilihat dalam referensi(5 – 8).

1. Bagian dalam bumi terdiri dari dua inti dalam dan luar berbentuk besi dan nikel cair dengan temperatur 5500o. Daerah ini dikitari oleh bagian yang lebih dingin dan lebih tebal dari bahan bebatuan dengan ketebalan 3000 kilometer yang disebut sebagai mantel bumi. Daerah paling luar adalah bagian tipis yang disebut sebagai kerak bumi. Bagian ini mengapung di atas mantel laiknya rakit di atas air danau. Kerak ini terdiri dari kerak benua (continental crust) di atas mana kita hidup, sifatnya ringan dan tebalnya sekitar 100 kilometer, sedangkan yang lainnya adalah kerak samudra (oceanic crust) yang terdiri dari material bebatuan yang lebih padat dan berada di bawah lautan.

2. Kerak bumi terdiri 12 lempengan seperti Eurasia, Afrika dan Amerika yang mengambang di atas mantel dalam. Lempengan tersebut terdorong bergerak dalam suatu pola lingkaran yang kompleks, dimana ada lempengan yang bergerak mendekat, ada yang bergerak menjauh dan ada pula yang saling menggeser dengan lempengan lain. Meski kecepatan gerak lempengan itu terlalu kecil untuk bisa dilihat mata karena hanya beberapa sentimeter per tahunnya, tetapi dalam jangka waktu ratusan juta tahun maka jaraknya menjadi amat besar seperti yang kita jumpai antar benua sekarang ini.

3. Jika dua lempengan benua bergerak tepung satu sama lain maka bahan yang terdapat di tepian lempengan akan naik mencuat permukaannya dimana terciptalah gunung-gunung pada saat itu. Adapun lempengan samudra bila mendekat atau bergerak menjauh satu sama lain, akan mencipta palung-palung di dasar samudra. Dengan demikian gunung-gunung nyatanya mewujud akibat dari gerakan dan benturan lempengan benua. Lempengan India terlepas dari lempengan Afrika sekitar 200 juta tahun yang lalu dan kemudian bertumburan dengan lempengan Eurasia dengan akibat terbentuknya dataran tinggi pegunungan Himalaya yang besar itu. Lempengan benua raksasa ini masih tetap bergerak dan karena itu pegunungan Himalaya masih terus bertambah tinggi sampai dengan hari ini.

4. Apa yang menjadi hakikat dari daya yang menggerakkan lempengan tektonik raksasa itu masih belum dipahami sepenuhnya dan masih terus diteliti secara intensif. Namun pada umumnya disepakati bahwa daya gerak itu muncul dari proses konfeksi dan sirkulasi bahan mantel yang terdorong dari inti bumi yang panas. Prosesnya mirip dengan air panas di dalam teko yang dipanasi dari bawah. Meski terlihat ajaib, sebenarnya kaidah fisika dan proses dasar yang terdapat dalam sirkulasi mantel di dalam bumi adalah sama dengan sirkulasi udara di atmosfir yang naik di daerah tropis dan turun di daerah bujur yang lebih dingin. Proses itu juga yang membentuk awan-awan di atmosfir bumi.

5. Bagian dalam bumi selama ini berubah terus menerus, dan merupakan media yang hidup dan dinamis sejak mewujudnya sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Gerak dari lempengan tektonik mengarah pada pembentukan atau penghancuran dari massa daratan, gunung-gunung di permukaan bumi serta palungan di dasar samudra. Tanpa adanya gerakan dari lempengan tektonik maka massa daratan beserta semua gunung-gunungnya sudah lama sirna sejak dulu akibat dari proses erosi yang berkelanjutan. Seluruh bumi tentunya sudah tertutup oleh lautan. Mahluk daratan dan kehidupan manusia seperti yang sekarang ada di muka bumi yang memiliki sungai, air minum, sumber makanan dan kebutuhan lain bagi eksistensi manusia, jadinya tidak mungkin tanpa adanya gerakan dari lempengan tektonik serta keberadaan gunung-gunung.

Apakah konsep dan proses luar biasa yang diuraikan di atas itu hanyalah reka-rekaan berdasar suatu teori baru yang masih harus diuji? Apakah kita memiliki bukti telaah yang cukup untuk membenarkan ide yang revolusioner demikian? Jawaban singkatnya adalah sekarang ini banyak bukti meyakinkan yang diperoleh dari berbagai bidang studi (seperti struktur geologi, magnetit, fosil-fosil, hayati tumbuhan dan hewan dan lain sebagainya) yang membuktikan bahwa teori lempengan tektonik itu memang benar adanya. Semua ini marak sekitar 50 tahun terakhir. Bukti yang paling persuasif diperoleh dari telaah langsung atas gerakan benua-benua melalui instrumen berbasis daratan dan yang dibawa satelit angkasa. Semua observasi yang dilakukan secara amat presisi itu mengindikasikan bahwa benua-benua bergerak satu sama lain. Benua Amerika Utara contohnya, bergerak menjauh dari Eropah sekitar 3 sentimeter setiap tahunnya. Meski gerakan itu sepertinya amat kecil, tetapi nyatanya telah mencipta samudra Atlantik dalam kurun waktu 300 juta tahun.

Wahyu Al-Quran Tentang Gunung-Gunung

Perbandingan dari pengetahuan manusia yang paling anyar tentang fitrat dari gunung-gunung berdasar bahan-bahan dasar lempengan tektonik seperti yang digariskan di atas, dengan deskripsi ayat-ayat Al-Quran tersebut, mengindikasikan adanya validasi yang mencengangkan dari ayat-ayat yang diwahyukan lebih dari 1400 tahun yang lalu. Disamping penafsiran metaforika, sekarang kita juga bisa meyakini bahwa deskripsi Al-Quran tentang gunung-gunung ternyata juga benar secara harfiah, meski di masa lalu sepertinya tidak masuk akal. Dari penelitian ilmiah, sekarang ini kita mengetahui bahwa:

Walau pegunungan terlihat stasioner dengan massa yang demikian masif dan rigid, nyatanya mereka secara phisikal juga bergerak relatif terhadap benda-benda lain di permukaan bumi.
Pegunungan mempunyai peran yang sama dengan pasak atau pancang di bumi guna menahan gerakan benda-benda lain, meski pasak itu sendiri atau gunung itu ikut bergerak.
Proses phisikal yang menyebabkan gerakan dari gunung-gunung, ajaibnya mirip dengan proses pembentukan dan gerakan awan yaitu konfeksi dan sirkulasi massa udara di atmosfir bumi.
Pembentukan atau formasi pegunungan menjurus pada eksistensi dari massa daratan, jalan-jalan dan bentuk sarana transportasi darat, disamping juga munculnya sungai-sungai dan air segar. Kehidupan manusia dan mahluk lainnya seperti yang kita lihat di muka bumi sekarang ini, tidak akan mungkin tanpa adanya proses yang menjurus pada pembentukan pegunungan.
Wahyu dan validasi dari rahasia-rahasia tersembunyi di alam serta pembentukan pegunungan sungguh merupakan suatu yang ajaib. Suatu deskripsi yang jelas dan grafis tentang hakikat pegunungan telah terbuka bagi para pembaca Al-Quran sejak lebih dari 1400 tahun yang lalu namun nyatanya baru belakangan ini tafsir ayat-ayatnya menjadi jelas benar. Dari sini kita bisa melihat bahwa ayat-ayat Al-Quran terus menerus mendapatkan validasinya di setiap zaman dengan adanya temuan dan pengetahuan baru, yang semuanya menjadi bukti guna memperkuat keimanan pada asal mulanya dari Ilahi.

Kami akhiri bahasan ini dengan dua ayat Al-Quran yang bersifat nubuatan tentang kedua aspek itu: 
 ‘Sesungguhnya Kami-lah yang telah menurunkan peringatan ini dan sesungguhnya Kami-lah pemeliharanya.’ (S.15 Al-Hijr:10)
Ayat ini mengandung salah satu nubuatan luar biasa tentang Al-Quran, dimana pemenuhannya merupakan bukti berkelanjutan bahwa ia memang berasal dari Tuhan. Kitab ini selain mengungkapkan janji untuk menjaga kesucian ayat-ayat yang diwahyukan dari segala perubahan dan interpolasi, tetapi yang lebih penting lagi ialah validitas maknanya serta penafsirannya dengan berjalannya waktu. Bahwa teks phisikal Al-Quran secara kata demi kata adalah identik dengan Al-Quran yang diwahyukan di masa Rasulullah saw sudah sama diakui dan tidak bisa dipungkiri dari telaah-telaah ilmiah. Yang sekarang ini dipenuhi adalah janji pemeliharaan validitas penafsiran serta isi intelektualnya. Percepatan akumulasi kemajuan ilmu pengetahuan telah menjadi bukti yang menguatkan sumber Ilahiahnya, sejalan dengan pernyataan:
 ‘Maka tidakkah mereka ingin merenungkan Al-Quran? Dan andaikata Al-Quran ini dari wujud lain yang bukan Allah, niscaya mereka akan mendapati di dalamnya banyak pertentangan.’ (S.4 An-Nisa:83)

Referensi:

Al-Quran: Surah dan ayat yang diberikan didasarkan pada penomoran mulai dari Bismillah. Terjemah disini dikutip dari Al-Quran dengan terjemahan dan tafsir singkat (1987), Jemaat Ahmadiyah Indonesia, ed. 2.
Al-Quran dengan terjemahan dan tafsir singkat (1987), Jemaat Ahmadiyah Indonesia, ed. 2.
Revelation, Rationality, Knowledge and Truth, Mirza Tahir Ahmad, Islam International Publ., London, 1998, h.307-311.
The Bible, the Quran and Science, Maurice Bucaille, Dar Al Maarif, Mesir, 1977.
This Dynamic Earth, W. Jacquelyne Kious & Robert I. Tilling, US Geological Survey Publ., Washington DC, 1999.
The Dynamic Planet, W. G. Ernst, Columbia University Press, New York, 1990.
Continents in Motion, W. Sullivan, McGraw-Hill, New York, 1991.
Physical Geology, N. K. Coch & A. Ludman, MacMillan, New York, 1991.
Untuk pandangan alternatif, pembaca dipersilakan juga melihat Revelation, Rationality, Knowledge and Truth, karangan Mirza Tahir Ahmad, yang telah menjawab sejumlah pertanyaan tentang hal di atas dan beberapa subyek-subyek yang terkait sebagaimana telah kami kemukakan dalam beberapa terbitan majalah Review of the Religion di masa lalu.

Tentang pengarang:

Profesor Dr. Mian Abbas Ph.D. adalah seorang ilmuwan ruang angkasa atau astrophysicist di NASA Marchall Space Flight Centre di Alabama. Ia telah menulis sejumlah karangan dan hasil risetnya telah dipublikasikan dalam beberapa media jurnal pengetahuan dan tehnik.